PERENCANAAN DESAIN CAMPURAN BETON NON-PASIR SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI YANG DAPAT MENINGKATKAN DAYA TEMBUS AIR
Abstract
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan rata-rata di Indonesia cukup tinggi, tingginya curah hujan tersebut menyebabkan banyaknya terjadi genangan, salah satu penyebabnya adalah penggunaan beton sebagai bahan perkerasan jalan di daerah pemukiman. Makin meningkatnya luas daerah yang ditutupi oleh perkerasan dengan pembangunan permukiman seperti halnya di perkotaan dapat mengakibatkan waktu berkumpulnya air menjadi jauh lebih pendek, sehingga akumulasi air hujan yang terkumpul melampaui kapasitas drainase yang ada. Penggunaan beton berpori merupakan alternatif yang ramah lingkungan, penggunaannya diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Metode yang digunakan sebagai eksperimen yaitu dengan menghilangkan proporsi agregat halus pada mix design beton normal, agregat batu pecah ukuran seragam 0.5-1 cm berlandaskan pada ketentuan ACI 522R-10 (Report on Previous Concrete) dengan variasi perbandingan Faktor Air Semen (FAS) 0.28, 0.30 dan 0.32. Kemudian dari mix design tersebut akan diuji daya tembus air (infiltrasi) dan kuat tekan beton. Dari hasil pengujian laju infiltrasi beton berpori variasi FAS 0.28, 0.30 dan 0.32 didapat nilai tertinggi pada variasi C (FAS 0.32) yaitu 495.96 inch/hr, dan nilai terendah pada variasi A (FAS 0.28) yaitu 350.93 inch/hr. sedangkan nilai kuat tekan tertinggi yaitu variasi A (FAS 0.28) sebesar 25.560 Mpa (N/mm²), dan kuat tekan terendah pada variasi C (FAS 0.32) sebesar 19.241 Mpa (N/mm²).
References
Pratomo, P. Setyawan. Djumari. (2016). Pengaruh Gradasi Terhadap Porositas Dan Kuat Tekan Beton Berpori, Surakarta, Jurusan Teknis Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
Widodo, A. Basith, MA. (2017). Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Penambahan Serat Rooving Pada Beton Non Pasir, Semarang Jurusan Teknis Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Trisnoyuwono, D. Tjokrodimuljo, K. Satyarno, I (2009). Beton Non Pasir Dengan Agregat Dari Batu Alam (Batu Ape) Sungai Lua Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Yogyakarta, Jurusan Teknis Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Standar Nasional Indonesia. (1974:2001). Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. (1972:2000). Metode Pengujian Slump Beton. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Penerbit Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung
ASTM. (1996). Concrete and Agregates. By The American Society for Testing and Materials.
ACI. (2010). Report on Pervious Concrete. ACI Committee 522. ACI 522 R-10 Amerika.