ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS PENYEBERANGAN JALAN DI DEPAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
Abstract
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (UIN SMH Banten) Merupakan salah satu Universitas di daerah Kota Serang. Dengan semakin tingginya pertambahan jumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (Jumlah mahasiswa tahun 2015-2018 adalah 9.586 mahasiswa) dan masyarakat sekitar yang beraktifitas melewati kawasan kampus tersebut, belum terlihat memadai jika tidak terdapat fasilitas penyeberangan. Maka dari itu penulis mencoba untuk menganalisa kebutuhan fasilitas penyeberangan jalan di depan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data volume penyeberang jalan dan volume kendaraan dengan cara mensurvei, dan setelah data hasil survei didapatkan, data tersebut dianalisis dengan metode penentuan fasilitas penyeberangan pejalan kaki dari Bina Marga. Dari hasil survei dilapangan didapatkan data volume penyebrang jalan adalah 478 orang dan data volume kendaraan adalah 60.770 kendaraan. Dan dari hasil analisis data hasil survei dengan metode penentuan fasilitas penyeberangan pejalan kaki dari Bina Marga disimpulkan bahwa fasilitas penyeberangan yang direkomendasikan di depan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten adalah jembatan penyeberangan bentang jembatan 2270 cm dan lebar jalur pejalan kaki 200 cm.
References
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, 1995.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, Tata Cara Perencanaan Jembatan Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki di Perkotaan, 1995.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta, 1997.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Pedoman Konstruksi Dan Bangunan, Perencanaan Median Jalan, Pd T-17-2004-B, 2004
Dewar R, Traffic and Vehicle Operating Characteristic dalam ITE 4th edition. Prentice Hall, 1992.
Direktorat Jendral Penataan Ruang, Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, 2000.
Iqbal Maulana, Ade Riyanto, Ade Firman Dutama dan Bambang Istiyanto, Analisis Kebutuhan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perdagangan (Studi Kasus di Pasar Suradadi, Kabupaten Tegal), The 18th FSTPT Symposium, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 2015.
Irdris Zilhardi, Jembatan Penyebrangan di Depan Kampus UMS Sebagai Fasilitas Pejalan Kaki, Makalah Dinamika Teknik Sipil, Vol. 7, No. 1, pp. 87-93, 2007.
Muh. Thahir Azikin, Rudi Balaka dan Al Amin Rifai Mala, Analisis Kebutuhan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Depan Lippo Plaza, Jurnal STABILITA Vol.7 No.1, Universitas Halu Oleo, 2019.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993, Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan Presiden Republik Indonesia. 1993
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, 2009.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004, Tentang Jalan, 2004.