PERLUNYA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DIKABUPATEN SERANG ( Studi Kasus: Trayek Cilegon-Bojonegara)

  • Telly Rosdiyani Universitas Banten Jaya
  • Ma'ulfi Kharis Abadi Universitas Banten Jaya
  • Devi Purwasih Universitas Banten Jaya
Keywords: Kinerja Pelayanan, Angkutan Kota, trayek Cilegon-Bojonegara

Abstract

Pertumbuhan penduduk di kota Cilegon setiap tahunnya meningkat, tentunya menuntut kebutuhan moda untuk dapat melayani transportasi di wilayah tersebut, Dengan demikian kinerja pelayanan angkutan sangatlah berperan penting. Kinerja pelayanan dimaksudkan prilaku yang nyata yang ditampilkan sebagai hasil kerjanya. Kondisi angkutan kota dikabupaten Serang pada trayek Cilegon-Bojonegara secara visual angkutan kendaraan yang sudah tua, waktu tunggu yang lama, serta pengalaman driver yang minim dalam berkendara. Sehingga faktor-faktor tersebut mengakibatkan kurang nyaman bagi pengguna angkutan dengan demikian bertujuan dapat  menganalisa kinerja angkutan kota dikabupaten Serang pada trayek Cilegon-Bojonegara. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif  deskripsi dengan pengambilan data primer dan skunder untuk mengetahui berupa waktu antara (headway), faktor muat (load factor), jumlah angkutan kota yang beroprasi, serta data responden. Dari hasil penelitian ini angkutan kota dikabupaten Serang memiliki waktu antara (headway) nilai rata-rata tertinggi sebesar 26,1 menit dan rata-rata terendah sebesar 14,9 menit. Faktor muat (load factor) nilai rata-rata maksimum sebesar 15 % dan rata-rata minimum sebesar 4 % sehingga jumlah angkutan kota dikabupaten Serang pada trayek Cilegon-Bojonegara kekurangan angkutan sebesar 2 unit artinya waktu antara (headway) belum memenuhi standar kinerja angkutan kota/umum dapat dilihat dari waktu puncak diperoleh sebesar 21 menit yang dibandingkan yaitu 15 menit. Faktor muat (load factor) masih kurang dari standar kinerja angkutan umum/kota dapat dilihat dari rata-rata yang didapat sebesar 10% yang dibandingkan dengan standarnya yaitu sebesar 70%. Jumlah angkutan yang beroperasi masih kekurangan 2 unit, karena faktor muat penumpang masih kurang sehingga tidak banyak angkutan kota yang dibutuhkan untuk memenuhi penumpang trayek Cilegon-Bojonegara dan upaya dalam peningkatan angkutan menurut hasil survai responden  sebesar 44,7 % berpendapat perlunya oprasional angkutan diperbaiki dengan sarana angkutan diremajakan.

References

Black et al, 2002, Urban Transport Planning, Croom Helm, London.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat Nomor SK.687 Tahun 2002, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan penumpang Umum Diwilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur. Direktorat Jendral Perhubuungan Darat, Jakarta.

Djoko Setijowarno, R. B. Frazila (2001), Pengantar Transportasi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Lubis 2013, Komperatif Kinerja Angkutan Umum, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 (1993), Angkutan Jalan, Departemen Perhubungan, Jakarta.

Rosdiyani.T(2019), Penggaruh Kepuasan Pelayanan Angkutan Umum Terhadap Transportasi Go-Jek Di Kota Serang. Sentra, Universitas Muhammadiyah Malang

Sugiyono (2015), Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), Alpabeta, Bandung

Sukowati, D. G. (2004), Karakteristik Time Headway Kendaraan di Jalan Tol dan Jalan Non Tol. Universitas Diponegoro, Semarang.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun (2009), Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Departemen Perhubungan, Jakarta.

Warpani (2002), Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ITB, Bandung.

Published
2022-02-28
How to Cite
Rosdiyani, T., Abadi, M., & Purwasih, D. (2022). PERLUNYA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DIKABUPATEN SERANG ( Studi Kasus: Trayek Cilegon-Bojonegara). Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE), 4(01), 10-18. https://doi.org/10.47080/josce.v4i01.1816

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>