PEMANFAATAN ABU VULKANIK SEBAGAI FILLER PADA KONSTRUKSI BETON DAN PEMBUATAN BATAKO UNTUK PENGOLAHAN MINERAL ALAM
Abstract
Indonesia mempunyai banyak gunung vulkanik aktif dimana posisi geografis Indonesia di lewati oleh jalur gunung api serta rawan erupsi di sepanjang “ring of fire” mulai Sumatera – Jawa – Bali – Nusa Tenggara – Sulawesi – Banda- Maluku-Papua. Gunung vulkanik di Indonesia memiliki frekuensi paling rapat dan erupsinya termasuk paling aktif di dunia. Tingginya aktifitas gunung berapi di Indonesia juga berati tingginya periode letusan gunung berapi yang terjadi, Letusan gunung ini mengeluarkan mineral-mineral alam seperti, lahar, lumpur, dan abu vulkanik yang sifatnya berbahaya bagi lingkungan di sekitarnya dan dapat mengganggu aktifitas penduduk yang tinggal dan hidup di daerah tersebut. Salah satu mineral muntahan gunung berapi adalah abu vulkanik memberi dampak yang paling besar dan berkepanjangan di bandingkan mineral lainnya. manfaatkan abu vulkanik akan menumpuk dan menutupi lahan yang berada di sekitarnya. Sehinga perlu di lakukan pemanfaatan yang tepat terhadap dampak lingkungan ini. Melalui penelitian yang terdahulu menunjukkan bahwa abu vulkanik memiliki kandungan Silika (SiO2) yang tinggi dan bersifat pozzolan, sehingga abu vulkanik masuk ke dalam kategori fly ash kelas N yang berarti bahwa abu vulkanik dapat di manfaatkan sebagai substitusi semen dandengan kadar optimum dapat bekerja sebagai filler untuk meningkatkan mutu beton. Abu vulkanik juga dapat dimanfaatkan sebagi material pembuatan batako sehingga dapat menopang rantai pasok kebutuhan bata di daerah lokal. Pemanfaatan ini akan mereduksi emisi karbon dioksida pada pemeroduksian semen dan memaksimalkan pemanfaatan abu vulkanik di bidang konstruksi Indonesia dengan konsep ramah lingkungan.
References
Ariani, N. 2013. “Pengaruh Abu Vulkanik Gunung Merapi Terhadap Kuat Tekan Beton”. Yogyakarta : Universitas Kristen Immanuel.
Badan Litbang Pertanian. 2010. “Laporan Hasil Kajian Singkat (Quick Assessment) Dampak Erupsi Gunung Merapi di Sektor Pertanian”. April 2017.
Bayuseno, Athanasius P. Et al. Oktober 2010. “Sintesis Semen Geopolimer Berbahan Dasar Abu Vulkanik Dari Erupsi Gunung Merapi”. ROTASI – Vol. 12, No. 4,: 10−16. Agustus 2017.
Karolina, Rahmi et al. 2015. “Optimization of the use of volcanic ash of Mount Sinabung eruption as the substitution for fine aggregate”. Elsevier 1877-7058. April 2017
Pratomo, Indyo. Desember 2006. “Klasifikasi gunung api aktif Indonesia, studi kasus dari beberapa letusan gunung api dalam sejarah”. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No. 4 209-227. April 2017.
Rahayu, dkk. 2014. “Dampak Erupsi Guning Merapi Terhadap Lahan dan Upaya-upaya Pemulihannya”. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
SNI-03-0349 : 1989. “Bata Beton untuk Pasangan Dinding”. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional
SNI-03-2460 : 1991. “Spesifikasi Abu Terbang”. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional
SNI-03-6468 : 2000. “Tata Cara Perencanaan Campuran Beton Berkekuatan Tinggi dengan Semen Portland dan Abu Terbang”. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional
SNI-03-6863 : 2002. “Metode Pengambilan Contoh dan Pengujian Fly Ash”. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.