ANALISIS STABILITAS TIMBUNAN (MAINDAM) BERDASARKAN DATA INSTRUMEN GEOTEKNIK PADA BENDUNGAN SINDANG HEULA SERANG BANTEN
Abstract
The development of science and technology has obtained supporting technology for monitoring the soil shear force and pore water pressure in the dam, the presence of shear forces against the landfill and pore water pressure through small cavities in the embankment soil in the dam body which can be detected by equipment such as inclinometer and piezometer that have been installed at predetermined points. The application of inclinometer and piezometer technology is used as a support tool for monitoring the movement of landfill and pore water pressure against dams. The embankment dam is the most complex of civilian structures and is very dangerous if damaged. When there is damage to a dam, it will cause a big disaster for the areas that are downstream of the dam. Damage or collapse of a dam can occur due to several things, including overtopping, sliding of the dam slopes (internal erosion or "piping"), and the occurrence of structural degradation of each zone. on the dam body. In the analysis of the stability of the embankment (maindam) which is based on geotechnical instrument data, it must be carried out as carefully and accurately as possible. The purpose of this analysis is to measure the early damage in the main dam (maindam). After conducting research and field studies at the Sindang Heula dam, there were several points of decline at the top of the core embankment (maindam). To find out the cause of the decline, data was taken from measuring geotechnical instruments.
References
Carlina Soetjiono & Najoan, T.F., 1993. Instrumentasi Geoteknik dalam Evaluasi Keamanan Bendungan Tipe Urugan. Jurnal Litbang Pengairan No.26; ISSN 0215‐1111.
Carlina Soetjiono, 2009. Penerapan metode indeks risiko untuk evaluasi tingkat keamanan bendungan urugan.
Prosiding Kolokium Hasil Litbang SDA Bekasi, ISSN: 1829‐9644.
Djuri, M., Samodra, H., Amin, T. C. & Gafoer, S. 1996. Peta Geologi Lembar Purwokerto dan Tegal, Jawa. Skala 1:100.000. Puslitbang Geologi. Bandung.
Gultom, Anju Frisco, dan Sebayang, Agustinus. 2009. Analisis Stabilitas Bendungan Way Biha Lampung. Tugas Akhir.
Bandung: Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan. Institut Teknologi Bandung.
Juenal Karya Teknik Sipil, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 561 – 567 Online di: http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/jkts.
Kementrian, PU. 2004. Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan Akibat Gempa, Pedoman Konstruksi dan Bangunan,
Pd T-14-2004-A.
Modul Instrumentasi Bendungan Urugan Pelatihan Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar.
Najoan, Th.F. dan Carlina Soetjiono (2002), “Pedoman Metode Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe Urugan”,
RSNI M-03-2002, Balitbang, Dep. Kimraswil 2002.
Najoan, Th.F. dan Carlina Soetjiono (2004), “Pedoman Instrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Uingan dan Tanggul”,
Pd T-08-2004-A, Balitbang, Dep. Kimraswil 2004.
Puslitbang Sumber Daya Air (2004), “Pengkajian dan Evaluasi Keamanan Bendungan Pasca Rehabilitas di Jawa Tengah”, Desember 2004, Laporan Penelitian No. 03/P2TP & SP/2004 Puslitbang SDA.
Peneliti Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan Pusat Litbang Sumber Daya Air.
Puslitbang Sumber Daya Air, 2004. Pengkajian dan Evaluasi Keamanan Bendungan Pasca Rehabilitasi Di Jawa Tengah. Laporan Akhir Penelitian No. 03/P2TP & SP/2004.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan (Lembaran Negara RI Ta hun 2010 No. 45, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5117).Presiden Republik Indonesia, ditetapkan di Jak arta, tanggal 18 Februai2010.
SNI 3404:2008. “Tata Cara Pemasangan Inclinometerdan Pemantauan Pergerakan Horizontal Tanah”.
Undang‐Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara RI Tahun 2004 No. 32, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4377). Presiden Republik Indonesia, disahkan dan diundangkan di Jakarta, tanggal18 Maret 2004.