MENENTUKAN STASIUN HUJAN DAN CURAH HUJAN DENGAN METODE POLYGON THIESSEN DAERAH KABUPATEN LEBAK
Abstract
Hujan yang jatuh dipermukaan bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga penyebarannya tidak merata untuk suatu wilayah sungai. Hal tersebut dapat diketahui dengan penempatan stasiun hujan yang tepat, baik lokasi, jumlah dan pola penyebarannya. Namun penempatan stasiun hujan pada umumnya hanya didasarkan pada kebutuhan sesaat, sehingga belum memperhatikan pengembangan sumber daya air secara menyeluruh. Lokasi penelitian yang dipilih adalah kabupaten lebak yg terletak di provinsi banten. Daerah ini memiliki keragaman topografi yang kompleks. Iklim di Kabupaten Lebak dipengaruhi oleh angin monsoon dan La Nina. Cuaca didominasi oleh angin baratan dari Samudera Hindia dan benua Asia pada musim hujan dan angin timuran pada musim kemarau. Curah hujan rata-rata per tahun mencapai 2.000-4.000 mm dengan suhu udara antara 24°-30 °C. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode polygon thiessen. Dari hasil perhitungan data rerata hujan kawasan Lebak dengan metode poligon thiessen didapatkan curah hujan rata-rata daerah pada bulan Mei 2019 adalah 186,97mm dan di dapat bahwa stasiun hujan di daerah Lebak dengan Luas 3.635 km2 seharusnya 7 stasiun namun dilapangan terdapat 8 stasiun. Hal ini baik, mengingat dapat meningkatkan keakuratan data hujan yang akan terkumpul karena pada daerah Lebak cukup luas cakupannya.
References
Narulita, Ida. dkk. 2008. Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Menentukan Daerah Prioritas di Cekungan Bandung. “Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan”. Jilid 18 (No.1).
Ratu, Yerison Dimu, dkk. 2012. Analisis Kerapatan Jaringan Stasiun Curah Hujan Pada Wilayah Sungai Asesa di Pulau Flores. “Jurnal Teknik Sipil”. Vol. 1 (No.4).
BMKG. 2019. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2019. Serang
BMKG. 2019. Peta Stasiun BMKG dan Sebaran Pos Hujan Kerjasama Wilayah Banten dan DKI Jakarta. Serang