Indeks Kualitas Udara Provinsi Banten
Abstract
Penggunaan energi dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terjadi di Kota –kota besar yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.Kepadatan penduduk, kepadatan lalu lintas, penggunaan bahan bakar minyak, dan kurangnya ruang terbuka hijau merupakan beberapa faktir yang bisa mempengaruhi penurunan kualitas udara. Pencemaran udara merupakan permasalahan yang sering dihadapi di wilayah perkotaan yang memerlukan perhatian khusus karena akan berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.Dampak dari polusi udara mengakibatkan penurunan kesehatan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup sangat diperlukan agar masyarakat memahami kondisi lingkungan dan pentingnya kualitas lingkungan hidup.Indeks kualitas udara di Provinsi Banten tahun 2018 termasuk dalam rentang kategori baik yaitu sebesar 72,63, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2017 sebesar 75,57.
References
Badan Pusat Statistik, 2018. Banten Dalam Angka 2017. Badan Pusat Statistik.Provinsi Banten
Darmono, 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : Hubungan dengan toksiologi senyawa logam. Jakarta. Universitas Indonesia Press
Sugiarta, AAG. 2008. Dampak Bising dan Kualitas Udara Pada Lingkungan Kota Denpasar. Jurnal Bumi Lestari. Vol 8 No 2. Hal 162-167. Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Bali.
Prabhandari,Diah, 2014. Analisis Status Kualitas Udara Lima Kota Metropolitan di Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
KLHK Republik Indinesia,2015. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2014. Kementrian Lingkungan Hidup. Indonesia
Kep Men LH, 1997. Indeks Kualitas Udara. Kementrian Lingkungan Hidup.Indonesia.
Nurul Inayah, Yasti. 2015. Analisis Pemantauan Kualitas Udara Pada Kawasan Terminal Daya Di Kota Makassar. Jurnal. Makassar: Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
Standar Nasional Indonesia (SNI). 2005. No 19- 7119.6-2005 “Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel Pemantauan Kualitas Udaara Ambien”
Suyono. (2014). Pencemaran Kesehatan Lingkungan. Kedokteran EGC.Jakarta.
.