PENGARUH LIMBAH KOTORAN SAPI, SISA PAKAN SAPI DAN SEKAM PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS DENGAN METODE VERMIKOMPOSTING
Abstract
Pemanfaatan kotoran sapi, pakan ternak dan sekam padi sebagai kompos memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga diperlukan bahan pembantu seperti cacing tanah dengan metode vermikomposting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi bahan baku vermikomposting terhadap parameter kimia kompos (rasio C/N, P dan K) serta membandingkan kualitasnya dengan standar kualitas kompos SNI 19-7030-2004 dan Permentan No. 70 Tahun 2011. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan dua variasi perlakuan kotoran sapi : sisa pakan sapi : sekam padi (A 40% : 45% : 15% dan B 50% : 35% : 15%) serta penambahan 0,4 kg cacing tanah (Lumbricus rubellus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi bahan baku berupa penambahan kotoran sapi hanya berpengaruh signifikan (p < 0,005) terhadap peningkatan nilai Kalium dan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai rasio C/N dan Fosfor. Nilai parameter kimia terbaik yang memenuhi standar kualitas kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004 adalah variasi kompos B dengan nilai Rasio C/N 16, Fosfor 1,23 % dan Kalium 0,76%. Nilai parameter tersebut telah sesuai dengan standar SNI 19-7030-2004, namun belum memenuhi standar Permentan No 70 Tahun 2011.
References
Akbari, T., Rosyidah, E., Haryanta, E., & Javandira, C. (2018). Determination of Calorific Value and Firmness of Water Hyacinth (Eichornia Crassipess)-Rice Husk Briquette. Asian Journal of Microbiology, Biotechnology & Environmental Sciences, 20(4), 1089-1092.
Ali, U., Sajid, N., Khalid, A., Riaz, L., Rabbani, M. M., Syed, J. H., & Malik, R. N. (2015). A review on vermicomposting of organic wastes. Environmental Progress & Sustainable Energy, 34(4), 1050-1062. https://doi.org/10.1002/ep.12100
Arthawidya, J., Sutisno, E. & Sumiyati, S (2017). Analisis Komposisi Terbaik Dari Variasi C/N Rasio Menggunakan Limbah Kulit Buah Pisang, Sayuran Dan Kotoran Sapi Dengan Parameter C-Organik, N-Total, Phospor, Kalium Dan C/N Rasio Menggunakan Metode Vermikomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(3).
Badruzzaman, D. Z., Juanda, W., & Hidayati, Y. A. (2016). Kajian Kualitas Kascing pada Vermicomposting dari Campuran Feses Sapi Perah dan Jerami Padi (Casting quality assesment on vermicomposting of mixed feces of dairy cattle and rice straw). Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 16(2).
Fatahillah, F. (2017). Uji penambahan berbagai dosis vermikompos cacing (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan vegetatif cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Biotek, 5(2), 191-204. https://doi.org/10.24252/jb.v5i2.4288
Iresha, F. M., Kusuma, T. B., Umam, R., Mutolib, A., & Rahmat, A. (2021, April). Study of organic market waste processing using continuous flow bin vermicomposting meet several nutrient parameters. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 739, No. 1, p. 012040). IOP Publishing. DOI: 10.1088/1755-1315/739/1/012040
Mulyani, H. (2014). Buku Ajar Kajian Teori dan Aplikasi: Optimasi Perancangan Model Pengomposan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Mulyatun, M. (2016). Sumber Energi Terbarukan dan Pupuk Organik dari Limbah Kotoran Sapi. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan, 16(1), 191-214. https://doi.org/10.21580/dms.2016.161.898
Purnomo, E,A., Sutrisno, E., Sumiyati, S., (2017). Pengaruh Variasi C/N Rasio Terhadap Produksi Kompos Dan Kandungan Kalium (K), Pospat (P) Dari Batang Pisang Dengan Kombinasi Kotoran Sapi Dalam Sistem Vermicomposting. Jurnal Teknik Lingkungan, 6(1).
Sulaeman, Suparto, & Eviati. (2009). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Bogor: Balai Penelitian Tanah.
Sumardiono, S., & Murwono, R. D. (2011). Organic Fertilizer Production From Cattle Waste Vermicomposting Assisted By Lumbricus Rubellus. International Journal of Science and Engineering, 2(1), 9-12. https://doi.org/10.12777/ijse.2.1.9-12
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Menteri Pertanian No. 70 Tahun 2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah.
SNI 19-7030-2004 tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik.