KEANEKARAGAMAN MIKROALGA SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN DI SITU CIBANTEN KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN SERANG BANTEN
Abstract
Mikroalgae dapat berperan sebagai bioindikator pencemaran air dan mempunyai banyak manfaat antara lain: sebagai komponen pangan, bahan obat, dan kosmetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan spesies miroalgae di Situ Cibanten Ciomas Kabupaten Serang. Penelitian menggunakan metode purpossive sampling, sampel diambil pada pagi hari jam 08.00-12.00. Sampel disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 50 µm. Sampel kemudian ditambahkan dengan formalin 4 % dan diamati dengan menggunakan mikroskop di Laboratorium Terpadu Fakultas Sains, Farmasi, dan Kesehatan Universitas Mathla’ul Anwar Banten. Indeks diversitas tertinggi didapatkan di lokasi satasiun 1 dengan nilai 3.11. dan terendah pada stasiun 2 sebesar 2.360. Indek Kemerataan tertinggi pada stasiun 1 sebesar 0.978 dan terendah pada stasiun 2 sebesar 0.803. Indeks dominasi dari masing-masing spesies mendekati nilai 0, yang berarti nilai dominansinya rendah. Indeks kelimpahan relatif ditemukan pada spesies Spirogyrasp is of 17.7%, dan yang terendah adalah spesies Phacuslongicaida and Lemaneaannulata 0.4%. Situ Cibanten mengalami pencemaran sedang
References
Andriansyah., Tri.Setyawati, R., & Lovadi, I. (2014). Kualitas Perairan Kanal Sungai Jawi Dan Sungai Raya Dalam Kota Pontianak Ditinjau Dari Struktur Komunitas Mikroalga Perifitik. Jurnal Protobiont. 3 (1).
Anggoro, S.,Soedarsono, P., dan Suprobo, H.D. (2013). Penilaian Pencemaran Perairan di Polder Tawang Semarang ditinjau dari Aspek Saprobitas. Journal of Management of Aquatic Resources 2 (3).
Atima, W. (2015). BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Jurnal Biology and Education BiologiSel Vol. 4 No. 1.
Erdina, L., Aulia, A., Hardiansyah. (2010). Keanekaragaman dan Kemelimpahan Alga Mikrokopis Pada Daerah Persawahan Di Desa Sungai Lumbah Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Barito Kuala. J.Wahana-Bio. 1(3)
Handayani ST, Suharto B, Marsoedi. (2009). Penentuan Status Kualitas Perairan Sungai Brantas Dengan Biomonitoring Makrozoobentos: Tinjauan Dari Pencemaran Bahan Organik. Biosain, Vol.1 No. 1.
Harmoko., Krisnawati, Y. (2018). Keanekaragaman Mikroalga Divisi Cyanobacteria di Danau Aur Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Biodjati 3 (1).
Pambudi,A., Priambodo, W. P.,Noriko, N., dan Basma. (2016). Keanekaragaman Fitoplankton Sungai Ciliwung Pasca Kegiatan Bersih Ciliwung. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, Vol. 3, No. 4.
Saefullah, Hermawan D, dan Purnomo BH. (2015). Kualitas Air Situ Cibanten Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon- Weaver. Jurnal perikanan dan kelautan vol 5 no 1 : 1-4.
Soetanto, A., Purwasih. (2012). Analisis Kualitas Perairan Sungai Raman Desa Pujodadi Trimurjo Sebagai Sumber Belajar Biologi Sma Pada Materi Ekosistem. Bioedukasi, vol 2 No 2: 1-9.
Susilo H, Hakim M, Setiawan U. (2021). Biodivesrsitas Laba-laba Arachina (Araneae) Di Kawasan Ekosistem Desa Wisata Banyubiru Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang. Jurnal Lingkungan dan Sipil, 4(1) 56-69.
Tambun, R. (2011). Konsep Pengelolaan Kualitas Air Sungai Berdasarkan Indikator Biologis Makroinvertebrata Air. Medan: Pascasarjana UNSU.
Tjitroesoepomo, G. (2014). Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta : Gadjah Mada University Press
Winahyu, D.A, A.Yulistia, L.R. Elly, M. Jani dan S.Andi. (2013). Studi Pendahuluan Mengenai Keanekaragaman Mikroalga di PusatKonservasi Gajah, Taman Nasional Way Kambas. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.