SISTEM PENGOLAHAN AIR SUNGAI CIBANTEN SEBAGAI AIR BAKU MENGGUNAKAN KOAGULAN POLYALUMUNIUM CHLORIDE
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah air Sungai Cibanten dapat dijadikan air baku dalam proses pengolahan air bersih yang dilakukan pengambilan sampel selama empat hari. Variabel penelitian yang diteliti adalah TDS (Total Dissolved Solid), warna, DO (Dissolved Oxygen), serta variabel yang lain yang mengacu pada standar baku mutu air bersih. Proses pengolahan air bersih dilakukan dengan proses fisika dan kimia, meliputi tahapan yang di lakukan yaitu menambahkan koagulan Polyalumunium Chloride dengan variasi waktu tunggu dan variasi konsentrasi volume koagulan. Waktu tunggu yang dipakai yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, dan 25 menit, sedangkan volume pemakaian koagulan yang di pakai yaitu 1 tetes, 2 tetes, dan 3 tetes. Sehingga didapatkan jumlah sampel yang akan diuji yaitu 60 sampel. Dengan menggunakan perhitungan regresi dan korelasi didapatkan waktu tunggu dan penggunaan koagulan yang optimal yaitu TDS 21,7%, warna 50%, dan DO 99,3%.
References
Bunga Irada dan Agung Sugiri. 2014. Ketersediaan Air Bersih dan Perubahan Iklim. Jurnal Teknik PWK. Vol. 3. No. 2. 295-302.
Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001 tentang Pengolahan Kualitas Air dan Pengendalian Air.
Permenkes No.492/MENKES/PER/XI/2010. tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990. tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air bersih.
Pratomo, D. S. dan Astuti, E. Z. (2015). Analisis Regresi dan Korelasi Antara Pengunjung dan Pembeli terhadap Nominal Pembelian di Indomaret Kedungmundu Semarang dengan
Metode Kuadrat Terkecil. CyberKU Journal. Universitas Dian Nuswantoro.
Setyaningsih, D.2002. Perbandingan Efektifitas Penggunaan Koagulan FeCl, PAC, PE ( Poly Electrolit) Pada Proses Koagulasi Limbah ( White water ) Pabrik Kertas. Skripsi. Teknik Kimia UPN Jatim. Surabaya.