KONSENTRASI PARTICULATE MATTER (PM10) DAN GEJALA PERNAPASAN YANG DIALAMI PEKERJA PABRIK SEMEN 'X', KOTA CILEGON-BANTEN

  • Linardita Ferial Universitas Banten Jaya
  • Laila Fitria Universitas Indonesia
  • Mawar DS Silalahi Universitas Trisakti
Keywords: kadar PM10, Gangguan Fungsi Paru, Industri Semen

Abstract

Aktivitas industri berperan penting dalam berjalannya suatu pertumbuhan ekonomi tapi juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan karyawannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar debu pada lingkungan kerja, gangguan penyakit saluran pernapasan yang diderita pekerja, dan peranan alat pelindung diri dalam pengendalian. Pengamatan dilakukan di bagian pembuatan kantong semen dan pengepakan semen. Desain studi adalah  cross  sectional dan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pertanyaan tentang data karakteristik pekerja diperoleh dari 107 pekerja dan keluhan pernapasan diperoleh dari lembar pengukuran fungsi paru dengan bantuan alat spirometer kepada 24 pekerja. Kadar debu (PM10)diukur menggunakan High Volume Air Sampler (HVAS TE-6070BLXZ) dan Pengukuran suhu dan kelembapan menggunakan thermohigrometer. Data dianalisis menggunakan uji regresi linier. Kadar debu rata-rata (PM10) pada ruang pengepakan  semen 1002,3 µg/m3  dan pada ruang pembuatan kantong semen adalah 142,1µg/m3. Hasil penelitian didapatkan gangguan pernapasan 63,9% responden pada unit pengepakan  semen dan 54% pada pembuatan  kantong mengalami  gangguan saluran pernapasan  dan iritasi. Hasil analisis spirometer pada ruang pengepakan semen menunjukkan 7 pekerja yang diambil dari 7 pekerja dalam  sampel  dinyatakan  restrictive,  berarti  telah  terjadi  pengecilan  kapasitas  total  paru. Sedangkan  pada  ruang pembuatan kantong semen terdapat 7 pekerja yang diambil dari total 5 pekerja dinyatakan restrictive dan 2 dinyatakan normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah risiko masalah pernapasan pekerja di ruangan dengan tingkat debu tinggi lebih besar daripada yang bekerja di tingkat debu rendah dan diharapkan semua pekerja menggunakan masker sebagai  alat pelindung utama.

References

Alsagaff, H., & Mangunegoro, H. (1987). Nilai Normal Faal Paru Orang Indonesia pada Usia Sekolah dan Pekerja Dewasa Berdasarkan Rekomendasi America Thoracic Society. Airlangga.
Amaliyah, T. (2013). Hubungan antara Kadar Debu dan Kapasitas Paru pada Karyawan PT. Eastern Pearl Flour Mills Makasar. 1–11. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6762/jurnal.pdf;sequence=1
Anes, N. I., Kawatu, J. M. L. U. P. A. T., Kawatu, U., & Berhubungan, F. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja di PT . Tonasa Line Kota Bitung. JIKMU, 5, 600–607. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/8490
Atmaja, A. (2007). Identifikasi Kadar Debu di Lingkungan Kerja dan Keluhan subjektif Pernapasan Tenaga Kerja Bagian Finish Mill. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3, 161–172. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26530/5/Chapter I.pdf
Aviandari, G. (2008). Prevalensi Gangguan Obstruksi Paru dan Faktor-Faktor yang Berhubungan pada Pekerja Dermaga dan silo Gandum di PT X Jakarta. www.rguhs.ac.in/cdc/onlinecdc/uploads/05_N128_209868.doc
Cooper, D., & Alley, F. (1994). Air Pollution Control A Design Approach. Waveland Press, Inc.
Department for Environmental Food and Rural Affairs. (2014). Effects of Air Pollution. uk- air.defra.gov.uk/air-pollution/effects
International Labour Organization (ILO). (2003). Safety in Numbers for a Global Safety Culture at Work. 1–27. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi_rM_GkNPVAhUFpo8KHfKtDaUQFgglMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.ilo.org%2Fwcmsp5%2Fgroups%2Fpublic%2F---ed_protect%2F---protrav%2F---safework%2Fdocuments%2Fpublication%2Fwc
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Pekerja Industri Pertambangan Rentan Terkena Pneumoconiosis. 8–9. http://www.depkes.go.id/article/view/15111300003/pekerja-industri-pertambangan-rentan-terkena-pneumoconiosis.html
Manuputty, A. (2007). Hubungan Pajanan Debu Terigu Terhadap Kualitas Hidup Penderita Rinitis Akibat Kerja, Studi Pada Pekerja Yang Terpajan Debu Terigu di PT X. http://eprints.undip.ac.id/17854/1/.pdf
Mengkidi. (2006). Gangguan Fungsi Paru dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya pada Karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Universitas Diponegoro.
Meo, S. (2003). Chest Radiological Findings in Pakistani Cement Factory Workers. Saudi Medical Journal, 3, 287–290. http://translate.google.co.id/transla te?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http:/%0A/www.smj.org.sa/DetailArticle.asp%0A%3FArticleId%3D1198%0A
Mulyono. (1997). Peraturan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Harvindo.
Salisa, S. (2011). Paparan Asap dari Aktivitas Pengasapan Ikan Terhadap Keluhan Mata, Pernapasan dan Fungsi Paru (Studi di Jalan Kejawan Lor Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya).
Semen Padang. (2001). Kebijakan-Kebijakan Dasar Perusahaan. PT. Semen Padang.
Sirait, M. (2010). Hubungan Karakteristik Pekerja dengan Faal Paru di Kilang Padi Kecamatan Porsea Tahun 2010. http://www.repository.usu.ac.id/handle/123456789/17738
Somavia, J. (2005). Facts On Safety at Work. https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjS_cuqhdPVAhWMLo8KHXM_BK4QFggwMAI&url=http%3A%2F%2Fwww.ilo.org%2Fwcmsp5%2Fgroups%2Fpublic%2F---dgreports%2F---dcomm%2Fdocuments%2Fpublication%2Fwcms_067574.pdf&usg
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. CV.Gunung Agung.
World Health Organization. (2016). WHO ’ s Urban Ambient Air Pollution database. www.who.int/phe
Published
2021-04-14
How to Cite
Ferial, L., Fitria, L., & Silalahi, M. (2021). KONSENTRASI PARTICULATE MATTER (PM10) DAN GEJALA PERNAPASAN YANG DIALAMI PEKERJA PABRIK SEMEN ’X’, KOTA CILEGON-BANTEN. Jurnal Lingkungan Dan Sumberdaya Alam (JURNALIS), 4(1), 1-12. https://doi.org/10.47080/jls.v4i1.1210
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>